Cegah Penyebaran Wabah PMK, Polisi di NTB Pantau Aktivitas Pengiriman Ternak

Jakarta - Polisi di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) memantau aktivitas pengiriman ternak, khususnya sapi. Hal ini dilakukan guna mencegah penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Bersama dengan pemerintah, sapi-sapi yang ada di setiap kandang dicek. Kami juga memberikan edukasi kepada peternak dan melayani suntik vaksin bagi ternak yang sehat
Kepala Bidang Humas Polda NTB, Komisaris Besar Polisi Artanto mengatakan kegiatan pemantauan ini merupakan salah satu upaya kepolisian membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran PMK.
"Utamanya pemantauan di pelabuhan-pelabuhan, kami bekerja sama dengan balai karantina dan juga dinas peternakan," kata Artanto di Mataram, Sabtu, 28 Mei 2022.
Pemantauan pengiriman sapi dikhususkan di Pulau Sumbawa. Untuk Pulau Lombok, pemerintah sudah menutup aktivitas pengiriman seiring dengan meningkatnya temuan PMK pada ternak sapi.
Begitu juga dengan membatasi kegiatan jual beli hewan, khususnya di pasar hewan. Khusus di Pulau Lombok, sudah tidak ada lagi kegiatan jual beli di pasar hewan.
Upaya lain yang dilakukan kepolisian adalah memantau kondisi kesehatan sapi yang ada di setiap kandang petani ternak.
- Baca juga: Gegara Wabah PMK, DPR Minta Pemerintah Berikan Kompensasi ke Peternak
- Baca juga: Puan Maharani Ingatkan Mitigasi Bencana Bagi Wilayah Rawan di Indonesia
"Bersama dengan pemerintah, sapi-sapi yang ada di setiap kandang dicek. Kami juga memberikan edukasi kepada peternak dan melayani suntik vaksin bagi ternak yang sehat. Untuk yang sakit, langsung diobati dan lakukan karantina," ucap Artanto.[]
Berita Terbaru
- KOBAR: Koalisi Jokowi Itu Bukan Partai, Tetapi Bersama Rakyat Indonesia
- Qodari: Jokpro Membuat Gerakan Tolak Penundaan Pemilu, Dukung Tiga Periode
- Tepis Gerakan Tiga Periode Sudah Mati, Qodari: Berbagai Elemen Banyak Bergabung
- Kontingen Pencak Silat Abdya Raih Perak dan Perunggu di Popda Aceh
- Aparatur Desa di Abdya Sosialisasi Pola Hidup Sehat demi Cegah Penyakit